Karier
Perempuan
Feminis
eksistensialisme sebagaimana dijelaskan oleh Beauvoir,mengatakan
bahwa betapapun kerasnya dan melelahkannya pekerjaan perempuan,
pekerjaan masih memberikan kemungkinan bagi perempuan yang jika tidak
dilakukan perempuan akan menjadi kehilangan kesempatan itu sama
sekali.(Sihite,2007). Dengan bekerja diluar rumah bersama dengan
laki-laki, perempuan dapat merebut kembali transendensinya. Perempuan
akan secara konkret menegaskan statusnya sebagai subyek dan sebagai
seorang yang secara aktif menentukan arah nasibnya. Beauvior
menjelaskan bahwa Ada beberapa hal yang melatar belakangi mengapa
seorang perempuan bekerja :
a)
karena faktor ekonomi
b)
karena orangtua telah memberikan kesempatan bagi perempuan untuk
menuntut ilmu, sehingga ia memiliki suatu keahlian yang memungkinkan
bagi yang bersangkutan untuk mencari nafkah sendiri.
c).
karena secara sadar ingin meniti karir.
Salah satu kunci bagi pembebasan perempuan
adalah kekuatan ekonomi
Memaknai
uraian feminis eksistensialis, bekerja merupakan landasan fundamental
bagi perempuan untuk mengukuhkan pengakuan akan
kemandirian,ketidaktergantungan menuju kesetaraan dan penegasan
status perempuan sebagai subyek dan bukan sebagai obyek. Meskipun
kenyataan menunjukkan bahwa sebagian lapangan pekerjaan yang ditekuni
perempuan masih belum terbebas dari diskriminasi, feminisme pekerjaan
dan kendala kultural, perempuan secara konsisten telah membuktikan
bahwa keberadaan mereka di ranah publik masih tetap eksis dan
dibutuhkan.
Leacock
menuturkan bahwa perempuan dalam setiap masyarakat memberi sumbangan
ekonomi yang subtansial. Status perempuan tergantung bukan pada peran
mereka sebagai Ibu maupun pembatasan mereka pada lingkup domestik
melainkan pada apakah mereka menguasai a) akses pada sumber-sumber
alam b)kondisi dari kerja mereka c) distribusi dari hasil kereja
mereka (Moore,1988 hlm 31-32 dalam Sihite 2007)
Sementara
itu. kekuatan hukum yang memayungi hak dan akses perempuan atas
pekerjaan tercantum dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia ,Pasal 49 yang berbunyi sebagai berikut :
“Perempuan
berhak memilih,dipilih,diangkat dalam pekerjaan, jabatan dan profesi
sesuai dengan peryaratan dan peraturan perundang-undangan. Berhak
mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan
pekerjaan/profesinya terhadap hal-hal yang mengancam
keslamatan/kesehatan berkenaan dengan fungsi reproduksinya. Hak
khusus yang melekat pada diri perempuan dikarenakan fungsi
reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum”.
C.
Perempuan Dalam Manajemen
Titik
temu antara keluarga dan organisasi bisnis adalah “unsur manajemen”
yang tersirat,dalam konteks peran perempuan didalam mengelola
keluarga dan meniti karir di sebuah organisasi bisnis.
Menurut
hasil penelitian Asian Institue of Management di Indonesia tahun
1985-1987, (dalam Sihite 200&) mengatakan bahwa meskipun
lingkungan keluarga Indonesia tetap mendidik anak perempuan mereka
namun mereka tidak menghalanginya untuk menjadi perempuan karir yang
berhasil. Menurut hasil penelitian, menunjukkan hal-hal sebagai
berikut :
berpendidikan
formal tingkat pendidikan universitas
menguasai
bahasa Inggris sebagai bahasa kedua
menilai
keberhasilan mereka capai dengan kerja keras, keuletan dan ketetapan
hati.
Bekerja
karena adanya kepuasan dalam mencapai sesuatu dan bekerja karena
dorongan untuk penghasilan sendiri
Berpendapat
bahwa jaringan kerja penting, artinya relasi /kontak didapatkan
melalui hubungan pribadi ,profesi atau keluarga dianggap penting
sekali dan lebih mudah karena peran ganda mereka sebagai
istri,ibu,wanita karir ataupun dalam masyarakat yang bersifat
kegiatan-kegiatan sosial.
D .Manajer
Wanita Dalam Menghadapi Isu Globalisasi
Riset
yang dilakukan Accenture terkait momentum Hari Perempuan Sedunia yang
jatuh pada 8 Maret 2014 (SWA 08 hal 26) menyebutkan bahwa wanita
lebih memilih pekerjaan yang dapat memberinya keseimbangan antara
bekerja dan kehidupan pribadi dibanding sekedar gaji yang besar.
Disebutkan pula, lebih dari 80% wanita mengatakan bahwa memiliki
waktu kerja yang fleksibel itu sangat penting , dan 85%-nya bahkan
mengatakan ,waktu kerja yang fleksibel akan mengurangi tingkat
stress. Selain itu,Boston Consulting Group pada Agustus 2012
mempublikasikan bahwa terlihat adanya hubungan antara keragaman dan
keberhasilan perusahaan dan 85% mengatakan bahwa keragaman gender
sebagai prioritas utama dibanding keragaman lainnya (SWA 08,hal 27)
Pada abad 21 ini dapat dikatakan awal dari
ekonomi dan bisnis era global. Globalisasi bergerak secara cepat. Hal
tersebut sangat mungkin karena cepatnya pertumbuhan teknologi
informasi dan kemajuan transportasi. Globalisasi merebak di seluruh
negri di dunia termasuk di Indonesia. Akibatnya,
perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mengembangkan perspektif
global untuk mengelola bisnis karena era globalisasi dikatakan
sebagai revolusi manajemen.
Sehubungan
dengan kepemimpinan, beberapa peneliti menyatakan pendapatnya bahwa
kemampuan yang dimiliki perempuan akan lebih efektif ketika memimpin
organisasi dibandingkan dengan manajer pria. Berdasarkan penelitian,
perempuan mempunyai perhatian
yang lebih baik terhadap pembangunan konsensus dan pandai dalam
mengembangkan hubungan interpersonal. Manajer perempuan lebih
menggunakan gaya kepemimpinan partisipatif. Pemimpin wanita dalam
berbagai konteks telah mengalami transformasi. Bagaimanapun juga,
jika dikaitkan dengan efektifitas kerja , faktor gender tidak terlalu
penting. Artinya, dalam performa kerja tidak terlihat adanya
perbedaan antara manajer perempuan maupun laki-laki.
Kesuksesan
dalam mengelola perusahaan dalam kompetisi bisnis global tergantung
pada kepribadian, pengetahuan, keahlian dan perilaku manajer.
Perempuan mempunyai kelebihan dalam hal sosialiasi. Manajer-manajer
perempuan memimpin dengan lebih menekankan pada hubungan dan gaya
empati daripada laki-laki. Pola sosialiasi manajer perempuan membuat
karyawan merasa nyaman dengan mendukung pola partisipasi serta
fasilitas perusahaan, adanya
saling penguatan
antar karyawan, dan pemberdayaan
potensi
diri dalam organisasi perusahaan.
E.
Beberapa Kelebihan
Sebagai Manajer Perempuan
Penelitian yang dilakukan oleh Suprianingsih
dan Tjahjono (2007, dalam Woman In
Public Sector :558) menunjukkan
bahwa manajer perempuan di Indonesia secara umum mempunyai
nilai-nilai etika dalam menjalankan bisnisnya. Manajer perempuan
Indonesia mengembangkan strategi-straegi secara rinci dan mereka juga
memiliki keahlian komunikasi yang bagus dalam seluruh
lini organisasi perusahaan.
Mereka dapat menyampaikan ide secara efektif dan mengelola hubungan
yang baik dengan para pelanggan. Disamping itu, manajer perempuan
Indonesia juga sangat peduli pada
tanggungjawab sosial dalam komunitas di dalam dan diluar organisasi
perusahaan. Beberapa hal diatas merupakan kelebihan
bagi manajer wanita Indonesia.
Sebagai wanita yang bekerja di sektor bisnis
(public) awal karir
manajer wanita dimulai dengan
bekal pendidikan yang baik. Selain itu dibutuhkan passion
dan kecintaan terhadap pekerjaan
yang digeluti sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai secara
optimal. Sebagai seorang pengelola dalam perusahaan, budaya kerja di
perusahaan dalam era globalisasi memberikan kesempatan setiap
pegawainya menjadi seorang pemimpin di setiap lini kerja, hal ini
disebut oleh Durkheim sebagai spesifikasi pembagian kerja. Dalam hal
ini pembuatan keputusan melibatkan seluruh karyawan Satu hal yang
lebih pentiing adalah kemampuan-kemampuan misalnya bagaimana untuk
memimpin dan cara yang digunakan untuk menyeselesaikan pekerjaan.
Survey yang diperoleh majalah SWA pada 2005 & 2006
(2008 dalam Woman In Public Sector:558)
kepada para karyawan menunjukan bahwa wanita mendapat peran penting
dalam bisnis termasuk jika mereka dipimpin oleh manajer wanita.
Penelitian tersebut mengemukakan beberapa karakter manajer wanita di
indonesia, antara lain :
-kemampuan
untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan klien
-kemampuan
menciptakan efisiensi
-kemampuan
dalam intuisi
-melibatkan
fisik, mental dan emosi
-kemampuan
komunikasi
-kemampuan
untuk menangkap kesempatan
-kemampuan
untuk menyampaikan intensi dan maksud secara baik
-keinginan
untuk
mendengarkan
-mempunyai
penampilan menarik
-rinci
-menggunakan
perasaan dalam seluruh kegiatan
-simpati
-kemampuan
multitasking
Sedangkan perbedaan antara manajer laki-laki
dan perempuan di Indonesia, antara lain :
-wanita
lebih rinci terhadap hal-hal kecil
-wanita
lebih sensitif
-wanita
dapat melakukan mutitasking
-wanita
dan laki-laki sama yang paling penting adalah keahliaan
-wanita
lebih baik dalam pembimbingan
-wanita
lebih pandai dalam pekerjaan
-wanita
lebih ramah dan sensitif
-wanita
lebih bijak
-wanita
lebih mengerti dan berpikiran terbuka
Manajer wanita mempunyai karakteristik berbeda
dibandingkan manajer laki-laki. Manajer wanita lebih rinci,
berpenampilan menarik,memiliki intuisi, memiliki kemampuan berperan
ganda, kemampuan komunikasi, keinginan mendengarkan, mampu menangkap
peluang bisnis dan
simpati. Hal penting lainnya
adalah wanita dapat membuat efisiensi kerja. Kelemahannya wanita
menggunakan perasaan dalam segala aktifitas.
F.Hambatan
dan Tantangan Manajer Wanita
Walaupun ada beberapa keuntungan potensial dari
fungsi wanita di sektor bisnis global, jumlah dari wanita dalam
jabatan perusahaan dapat dikatakan masih rendah. Dalam organisasi
perusahaan Indonesia, laki-laki menganggap wanita sebagai “kelas
kedua” dan seperti orang lain diluar kepentingan bisnis, bukan
menjadi sosok dominan yang utama dalam kebijakan perusahaan. Anggapan
tersebut mensyaratakan bahwasanya wanita harus mengembangkan pola
penyesuaian diri lebih tinggi dalam perusahaan dengan menunjukkan
kinerja yang profesional. Disamping itu, masyarakat masih berangaapan
bahwa manajer wanita tidak memberikan perhatian yang lebih kepada
keluarga, yaitu kepada anak-anaknya dan suami. Masyarakat masih
menganggap bahwa para perempuan tidak harus mengejar karir yang
tinggi. Dari sisi biologis,
wanita dibawah 40 tahun masih
disibukkan dengan maternity
seperti mengandung,
melahirkan dan merawat anak.
Keadaan tersebut dapat menjadi hambatan bagi karirnya. Permasalahan
lainnya bagi wanita Indonesia adalah status pernikahan. Wanita merasa
tidak nyaman jika sampai pada usia tertentu belum melaksanakan
pernikahan.
Disamping hambatan secara pribadi, manajer-
manajer perempuan juga menghadapi tantangan-tantangan yang akan
menjadi kompleks dalam sektor bisnis global. Dalam bisnis global,
perubahan dapat terjadi secara cepat. Banyak perubahan-perubahan yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya
Disatu
sisi mereka dituntut untuk mengembangkan identitas pribadi dan
menjadi bagian dari total sistem dengan kebudayaan, politik, ekonomi
dan nilai-nilai sosial yang ada. Kadang-kadang perempuan karir dapat
memanfaatkan kesempatan yang diberikan lingkungan, kadang-kadang
mereka harus menciptakan sendiri kesempatan itu. Namun segala
hambatan dapat merupakan tantangan yang bisa meningkatkan motivasi
agar lebih berhasil dalam puncak karir.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Wanita
mempunyai kesempatan untuk memilih bermacam-macam arah dalam
pekerjaan. Segala karir terbuka bagi wanita selain menjadi
isteri,ibu,ibu rumah tangga atau gabungan diantara ketiga alternatif
terebut.
Catatan
mengenai prestasi karir wanita dalam mencapai puncak pimpinan
organisasi perusahaan menunjukkan bahwa kiatnya terutama adalah :
Membuktikan
diri bahwa mampu memenuhi persyaratan yang digariskan untuk menjadi
pemimpin
Bersikap
asertif dan profesional
Berfikir
strategis dan bekerja keras untuk mencapai tujuan
Untuk
mereduksi perlakuan yang tidak berkeadilan gender dalam pekerjaan,
pemberdayaan terhadap perempuan perlu ditingkatkan baik dari segi
ketranpilan ,pendidikan dan penguatan ketrampilan.
Keberhasilan
dan kesuksesaan seorang manajer perempuan dalam organisasi bisnis
tidak didapat dengan mudah melainkan dengan kerja keras dan tantangan
untuk menjalankan peran ganda sebagai perempuan karir,istri,ibu
disamping kegiatan sosial masyarakat.
SARAN
Banyak
hal yang mesti dibenahi perusahaan agar menjadi woman-friendly atau
kadang disebut juga female friendly
company. Hal tersebut membutuhkan
kesadaran dan wawasan gender agar dapat mendukung karir wanita menuju
puncak kesuksesaan.
Kedepannya
wanita Indonesia bisa menjadi para pemimpin bisnis sesuai bidang yang
digeluti dan lebih banyak yang berkontribusi nyata dalam pembangunan
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Fakih,Mansour.
2012. Analisis Gender. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar
Hanum,Farida.
2007. Diktat
Sosiologi Gender. Yogyakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sastriyani,
Siti Hartanti. 2008.
“Woman In Public Sector “ Pusat
Studi Wanita UGM.Yogyakarta : Tiara Wacana
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosdakarya.
Burhan,
Bungin. 2008. Analisis Data
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.k
Majalah
SWA 08/ XXX/ 10-23 April 2014. Tema “ Bagaimana Melapangkan Lebih
Banyak Tahta Untuk Wanita”. Halaman 23-86
Gamman.Lorraine.
2010. Tatapan Perempuan : Perempuan
Sebagai Penonton Budaya Populer.
(diterjemahkan Bethari Anisa Ismayasari) Yogyakarta : Jalasutera
Nugroho,Titus.
2012. Relasi
Perempuan dan Laki-Laki : Sebuah Perpektif :
Impulse Yogyakarta.
Tan,Mely
G. 1991. Perempuan
Indonesia “Pemimpin Masa Depan?”.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Sastriyani,Siti
H. 2007. Metode
Pengumpulan Data “Penerapannya dalam Penelitian Gender &
Sastra”.
Yogyakarta : Bigrafi Publishing.
Nancy
Van Vuuren. 1991. Wanita
& Karier “Bagaimana Mengenal & Mengatur Karya”.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sajogyo,Pudjiati.
1984. Peranan
Wanita dalam Perkembangan Ekonomi.
Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.
Sihite,Romany..2007.Perempuan,Kesetaraan,Keadilan”Suatu
Tinjauan Berwawasan Gender”. Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada.
Setyawan,Joe.1993.
Kiat Wanita
Mandiri.
Jakarta : PT Pustaka Binaman Presindo
Ridzal,Fauzie.
1993. Dinamika
Gerakan Perempuan di Indonesia.
Yogyakarta : Tiara Wacana.
MPB
Manus,dkk. 1993. Peranan
Wanita Pada Masa Pembangunan.
Jakarta : CV Manggala Bakti.
Jane
C Ollenburger,Hellen A Moore. 1996. Sosiologi
Wanita.(diterjemahkan
oleh Budi Sucahyono dan Yan Sumaryan) Jakarta
: PT Rineka Cipta./
LAMPIRAN
100
Wanita Pilihan SWA 08 I
XXX I 10-23 April 2014
Amelia
Bharata : Direktur Enseval Putra Megatrading Tbk
Amelia
Tjandra : Direktur Pemasaram PT. Astra Daihatsu Motor
Atiek
Nur Wahyuni : Presiden Direktur Trans TV dan Trans7
Bernadette
Ruth Irawati Setiday : Presdir PT Kalbe Farma Tbk
Carmelita
Hartoto : CEO Group Andhika Lines
Christine
Setyabudhi : Predir PT Asuransi Cigna
Debora
H.Sadrach : Direktur Produk Home & Personal Care PT Unilever
Desideria
Utomo : Presdir Kobe & Lina Food
Dewi
Muliaty : Presdir PT. Prodia Widyahusada
Dhalia
Mansor Ariotedjo : Direktur Bank BCA
Dian
Siswarini : Direktur Technology,Content & New Business PT XL
Axiata Tbk
Diana
Santosa : Direktur Pengelolaan Danar Hadi
Endang
Rachmawati : Country Manager Avaya (PT Sierra Communication
Indonesia)
Erida
Gunawan : CFO PT Triputra Agro Persada
Etty
Sunarti Nuay : CEO EASCO Petroleum dan EASCO East Sepanjang
Evalina
Setiawan : Direktur Pengembangan Pemasaran Korporat Agung Sedayu
Group
Fenny
Djoko Susanto : Presdir PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart)
Fransisca
Nelwan Mok : Managing Director of Corporate Banking Bank Mandiri
Frila
Berlini Yaman : COO Medco Energi International
Helena
Abidin : Directur Marketing PT BMW Indonesia
Imelda
Adhisaputra : Director of Environmental Social & Governance
(ESG) at Saratoga Capital.
Evy
Soenarjo : Presdir Global Teleshop
Itje
Indrawati : CEO PT Budi Mulia Prima Reality (Brasali Group)
Jacqueline
Michelle Sampoerna : CEO Putra Sampoerna Foundation
Janti
Komadjaja : Presdir Total Bangun Persada
Justarina
Naiborhu : Direktur Utama PT Toba Bara Sejahtera Tbk
Karen
Agustiawan : Direktur Utama PT Pertamina Persero
Lenny
Sugihat : Direktur Pengendalian Risiko Kredit Bank BRI
Lilia
Setiprawarti Sukotjo : Direktur Pemasaran PT Alam Sutra Realty
Loeki
Sundjaja Putera : Presdir PT Barito Pasifik
Lynn
Ramli : Presdir PT Adira Kredit
Megawaty
Khie : CEO SAP
Michellina
Laksmi Triwardhany : Direktur Consumer Banking Bank Danamon
Indonesia
Nana
Wirahadikusumah : Country Manager Software Group IBM Indonesia
Mulia
Dewi Karnadi : Country Head – Infrastructure Solutions and Service
Fujitsu Indonesia
Najwa
Shihab : Wapimred Metro TV
Neneng
Goenadi : Country Managing Director Accenture Indonesia
Nerfita
Primasari : Sr.Vice President & Sr. Generalist ,HR Institusional
Clien Group Citibank
Nining
W Permana : Managing Director PT Tupperware Indonesia
Noni
S.S Purnomo : Vice President BlueBird Group
Novi
Imelly : Director Marketing and Business Development PT Cowell
Development Tbk
Novita
S. Djani : Director Client Sales Management Head Citi Transaction
dan Chairwoman IWC
Parwati
Surjaudaja : Presdir PT Bank OCBC NISP Tbk
Putri
K Wardhani : Presdir Mustika Ratu Tbk
Rina
Ciputra : Direktur PT Ciputra Residence
Sri
Mulyani : Direktur Pelaksana Bank Dunia
Svida
Alisjahbana : CEO Group Femina
Shinta
Widjaja Kamdani : Managing Director Sintesa Group
Vera
Eve Lim : Direktur dan CFO Bank Danamon Indonesia
Veronica
Lukito : CEO Ancora International
Viven
G Setiabudi : CEO Lippo Malls Indonesia Retail Trust
Wendy
Yap : Presdir dan CEO PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
Anne
Patricia Sutanto : Wakil Presdir PT Pan Btothers Tbk
Wulan
Tilaar : CEO Martha Tilaar Group
Wiwiek
D Santosa : Presdir PT Marga Mandalasakti
Anne
Avantie : Desainer Anne Avantie Butik
Ardista
Dwisari : President and Creative Director Ardistia Design Works
Inc,New York
Aryani
Sudharmono : Pemilikn Senopati Skin Care
Benarty
Suhali : Owner dan Direktur Eksekutive (X,S,M,L)
Chyristina
Theosa : Pemilik Mimsy
Delia
Murwihartini : Pemilik The ak, The Read's & Dowa Bag
Delia
Van Rueti : Pemilik perhiasan Delia Von Rueti
Desak
Nyoman Suarti : Pemilik PT. Suarti
Dina
Carol : CEO Elite Group
Donda
Lucia Yuniar Hutagalung : Pemilik PT Anugrah Wening Caranadwaya
(Pembuat baju anti peluru dan tahan api)
Erlina
: Pemilik Mama & Leon
Fatimah
: Pemilik Kari Umbi
Fifi
P Jubilea : Pendiri Jakarta Islamic School
Fransisca
Tjong : Pemilik Pancious Group
Imelda
Sundoro : Pemilik Sun Motor Group
Irna
Mutiara : Pemilik Trimoda Uptodate
Josephine
Werratie Komara (Obin) : Pemilik Bin House Indonesian Creation,PT
Binkomara Huma
Ita
Yuliati : Pemilik Alita Group
Lily
Atmodirdjo : Pemilik Kembang Goela
Lisa
Mihardja : Pemilik Batik Alleira
Mariana
Sutandi : Pemilik Batik Parang Kencana
Melli
Darsa : Pendiri lawfirm Melli Darsa and Co
Jureke
Widjaja Kusuma : Pemilik AKU Food Indonesia
Michelle
E.Surjaputra : Pemilik Bonchon Indonesia (PT Michellindo Food
International)
Nancy
Go : Pemilik Bagteria Bag
Nurhayati
Subakat : Pendiri kosmetik Wardah ( PT Pusaka Tradisi Ibu)
Nurwita
Sari Damayanti : Pemilik Begawan Solo Coffe
Prita
Kemal Gani : Pendiri dan Pemilik The London School of Public
Relation (LSPR)
Rifa
Ariani : Owner & CEO Sekolah Global Mandiri
Sheila
Tiwan : CEO dan Founder Carsurin
Susi
Pudjiastuti : Pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation
Suzy
Hutomo : CEO The Body Shop Indonesia
Tresiaty
Pohe : Founder of Lask and Anti Aging Clinic (Pelopor metode
perawatan lasik di Indonesia)
Tri
Mumpuni : Pendiri Institute Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Pelopor
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)
Desy
Trisnawati : Chef
Farah
Quinn : Selebriti Chef
Irene
Kharisma Sukandar : Pecatur (Grand Master Internasional Wanita)
Lilyana
Natsir : Pebulutangkis
Dian
Pelangi : Desainer DP
Merry
Riana : MRO (Merry Riana Organization)
Mira
Lesmana : Producer dan Sutradara
Tri
Rismaharini : Walikota Surabaya
Laksamana
Christina M Rantetana : Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan
Konstitusi
Sylviana
Murni : Deputi Gubernur Jakarta Bidang Budaya & Pariwisata
Armida
Salsiah Alisjahbana : Mentri Negara Perencana Pembangunan Nasional
(Kepala Bappenas)