1) A.
Pengertian pariwisata yaitu kegiatan
disuatu lokasi yang menarik yang melibatkan unsure -unsur kelompok , individu,
dan organisasi. Suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan
masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat.
Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu
membuat masyarakat setempat mengalami metamorpose dalam berbagai aspeknya
B.
Jenis-jenis pariwisata dan contohnya yaitu :berdasarkan motif wisatawan itu antara
lain:
1. Wisata Budaya
1. Wisata Budaya
Yaitu
perjalanan atau aktivitas wisata yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang .
Pada
obyek-obyek wisata budaya, tidak jarang atraksi wisata disajikan khusus untuk
para wisatawan, dengan maksud agar menjadi lebih menarik.
Wisata
budaya : Kraton Yogyakarta, Tamansari, Candi Prambanan
2.Wisata
Alam
Yaitu
suatu perjalanan wisata yang mengkhususkan wisata ke tempat atau daerah cagar
alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya
dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para
penggemar dan pecinta alam. Adapun aspek-aspek yang dinikmati dalam wisata alam
itu antara lain: keunikan dan keragaman flora & fauna, keindahan alam,
maupun suasana alam lainnya yang tidak atau jarang didapati didaerah lainnya.
Wisata
alam : Kaliurang, Parangtritis
3. Wisata
Pertanian (Agro Wisata)
Yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan ke kawasan pertanian, perkebunan, ladang
pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan
peninjauan untuk tujuan studi maupun hanya melihat–lihat lingkungan kawasan
pertanian sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna, proses-proses
(aktivitas) pertanian, dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan
palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi. Agro wisata : Turi
4. Wisata
Kesehatan
Yaitu suatu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mendapatkan kesehatan jasmani maupun
rohani. Perjalanan tersebut dilakukan untuk menukar keadaan dan lingkungan
tempat sehari-hari dengan tempat-tempat lain yang menyediakan
fasilitas-fasilitas kesehatan. Misalnya
: Outbound di Kaliurang
5. Wisata
Olah Raga
Yaitu
perjalanan wisata yang bertujuan untuk berolah raga atau bermaksud berperan
aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau Negara, seperti Asian Games,
Thomas Cup, dan Formula One. Selain itu, cabang olahraga yang termasuk kedalam
wisata olah raga namun tidak tergolong dalam pesta olah raga atau games, antara
lain berburu, olah raga dalam air (menyelam), memancing, dan sebagainya.
6.
Wisata kuliner : Taman Kuliner
Condongcatur, Sepanjang jalan Malioboro
7.
Wisata belanja : Malioboro , Pasar beringharjo,
8.
Lokasi wisdom (kearifan local) : Desa Wisata Kinahrejo
Berdasarkan ruang lingkupnya,
pariwisata dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Pariwisata
Domestik
2. Pariwisata
Mancanegara.
2) Contoh
kasus fenomena sosiologi dalam obyek wisata yang terkait dengan masalah :
-
Kerjasama
: dalam obyek wisata sudah pasti terdapat fenomena sosiologi kerjasama yang
saling menguntungkan antara penggerak sector wisata dengan wisatawan maupun dengan
masyarakat sekitar. Fenomena tersebut terjadi di pasar hewan Pasthy karena
dengan keberadaannya maka masyarakat sekitar yang awalnya tidak mempunyai
pekerjaan dapat menjadi tukang parkir maupun pedagang dan penjual jasa di
lokasi tersebut.
-
Penyimpangan social : Misalnya di Embung
Tambak Boyo yang dijadikan tempat berpacaran dan ‘mojok’ para muda – mudi yang
tidak bertanggung jawab dan melanggar norma kesopanan. Kasus yang
memprihatinkan terjadi pada 3 April 2012 ketika seorang pemuda menolong
pacarnya yang mencoba bunuh diri dengan menyeburkan diri kedalam kolam ,
sayangnya nyawa pemuda itu tidak tertolong.
-
Perubahan social : Terjadi pada pedagang
hewan di Pasar Pasthy yang telah pindah dari Ngasem karena jika dibandingkan
dengan Ngasem, lokasi Pasthy tidak strategis sehingga pengujung tidak selalu
ramai seperti di Ngasem yang berdampak pada penurunan penghasilan mereka.
-
Interaksi social : Terjadi di Malioboro
antara pedagang dan wisatawan ketika berbelanja, terlebih para wisatawan asing
yang berbeda budaya dan bahasa sehingga ketika transaksi jua-beli mereka
berinteraksi satu sama lain.
3)
Peranan obyek wisata dalam bidang social
yaitu meningkatkan rasa social ketika dihadapkan pada situasi obyek yang ramai
akan hiruk pikuk kegiatan maka naluri social akan timbul untuk ikut serta
bersosialisasi. Misalnya ketika berwisata ke Bali , saya merasa penasaran akan
adat mereka yang menaruh sesaji di depan pintu ,maka dengan bertanya dan mengakrabkan
diri dengan penduduk setempat akan terjalin sosialisasi dan silaturahmi yang
baik sehingga memperluas wawasan dan pergaulan dan menambah social network.
Dampak social budaya yang
ditimbulkan adalah cenderung dri dampak datangnya para wisatawan yang berasal
dari beragam budaya yang kemudian mempengaruhi masyarakat local yang kemudian
akan menimbulkan suatu perubahan social budaya.
Peranan obyek wisata dalam bidang
budaya yaitu melestarikan budaya sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas
hingga internasional sehingga tidak nilai-nilai luhur bangsa tidak hilang oleh
perkembangan zaman. Selain itu obyek wisata budaya juga mendatangkan pendapatan
bagi masyarakat pengelola sekitar sehingga meningkatkan taraf hidup dan lebih
mengangkat potensi daerah tersebut
Masyarakat yang
memiliki modal sosial tinggi akan membuka kemungkinan menyelesaikan
kompleksitas persoalan dengan lebih mudah. Dengan saling percaya, toleransi,
dan kerjasama mereka dapat membangun jaringan baik di dalam kelompok
masyarakatnya maupun dengan kelompok masyarakat lainnya. lahirnya masyarakat
peduli pada berbagai aspek dan dimensi aktifitas kehidupan, masyarakat yang
saling memberi perhatian dan saling percaya. Situasi yang mendorong kehidupan
bermasyarakat yang damai, bersahabat, dan tenteram
Peranan obyek
wisata dalam bidang ekonomi yaitu akan menmbulkan pemasukan devisa bagi Negara
juga pemasukan bagi pelaku bisnis wisata, serta munculnya lapangan pekerjaan
bagi warga. Dengan adanya pariwisata pasti juga akan ada pembangunan pembangunan
di berbagai bidang baik sarana dan prasarana.
4)
Modal
social masyarakat Indonesia dalam peningkatan sector pariwisata :
Modal sosial adalah kemampuan
yang timbul dari adanya keper-cayaan (trust) dalam sebuah komunitas.
Rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan,
norma-norma dan kepercayaan social yang memungkinkan efisien dan efektifnya
koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama. Modal sosial
diyakini sebagai salah satu komponen utama dalam menggerakkan kebersamaan,
mobilitas ide, saling kepercayaan dan saling menguntungkan untuk mencapai
kemajuan bersama.
Begitu pula dengan sector
pariwisata, dalam segi peningkatan sumber daya wisata pun diperlukan modal
social yang baik antara unsure-unsur penggerak sector wisata. Misalnya
pada wisata belanja di Malioboro, para
pedagang bekerjasama dengan pemasok / produsen dagangannya dengan modal
kepercayaan dan profesionalitas sehingga arus transaksi yang berjalan baik
tersebut mempengaruhi kelancaran dalam berdagang yang bermuara pada peningkatan
sector wisata belanja di Malioboro
5)
Partisipasi masyarakat dalam kearifan local untuk
meningkatkan sector pariwisata yaitu dengan mendukung sector pariwisata
tersebut dengan ikut berkontribusi dalaam pembangunan dan perbaikan destinasi
wisata daerahnya sendiri. Dengan menggali potensi daerah yang memiliki cirri
khas dan daya tarik kemudian dikembangkan dengan menggabungkan dan mengangkat nilai-nilai kearifan local
agar lebih dikenal seluruh masyarakat sembari mendatangkan rejeki melalui
retribusi.
makasih infonya :)
ReplyDeletebermanfaat untuk tugas kuliah.
kunjungi juga blog baru saya http://sinura7.blogspot.com/