Tuesday 18 December 2012

Sosiologi Pariwisata


1)      A. Pengertian pariwisata yaitu  kegiatan disuatu lokasi yang menarik yang melibatkan unsure -unsur kelompok , individu, dan organisasi. Suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorpose dalam berbagai aspeknya
B. Jenis-jenis pariwisata dan contohnya yaitu :berdasarkan motif wisatawan itu antara lain:
1. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan atau aktivitas wisata yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang .
Pada obyek-obyek wisata budaya, tidak jarang atraksi wisata disajikan khusus untuk para wisatawan, dengan maksud agar menjadi lebih menarik.  
Wisata budaya : Kraton Yogyakarta, Tamansari, Candi Prambanan

2.Wisata Alam
Yaitu suatu perjalanan wisata yang mengkhususkan wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam. Adapun aspek-aspek yang dinikmati dalam wisata alam itu antara lain: keunikan dan keragaman flora & fauna, keindahan alam, maupun suasana alam lainnya yang tidak atau jarang didapati didaerah lainnya.
Wisata alam : Kaliurang, Parangtritis

3. Wisata Pertanian (Agro Wisata)
Yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan ke kawasan pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun hanya melihat–lihat lingkungan kawasan pertanian sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna, proses-proses (aktivitas) pertanian, dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi. Agro wisata : Turi
4. Wisata Kesehatan
Yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mendapatkan kesehatan jasmani maupun rohani. Perjalanan tersebut dilakukan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dengan tempat-tempat lain yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan.  Misalnya : Outbound di Kaliurang
5. Wisata Olah Raga
Yaitu perjalanan wisata yang bertujuan untuk berolah raga atau bermaksud berperan aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau Negara, seperti Asian Games, Thomas Cup, dan Formula One. Selain itu, cabang olahraga yang termasuk kedalam wisata olah raga namun tidak tergolong dalam pesta olah raga atau games, antara lain berburu, olah raga dalam air (menyelam), memancing, dan sebagainya.
6.  Wisata kuliner : Taman Kuliner Condongcatur, Sepanjang jalan Malioboro
7. Wisata belanja : Malioboro , Pasar beringharjo,
8. Lokasi wisdom (kearifan local) : Desa Wisata Kinahrejo
Berdasarkan ruang lingkupnya, pariwisata dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      Pariwisata Domestik
2.      Pariwisata Mancanegara.

2)      Contoh kasus fenomena sosiologi dalam obyek wisata yang terkait dengan masalah :
-           Kerjasama : dalam obyek wisata sudah pasti terdapat fenomena sosiologi kerjasama yang saling menguntungkan antara penggerak sector wisata dengan wisatawan maupun dengan masyarakat sekitar. Fenomena tersebut terjadi di pasar hewan Pasthy karena dengan keberadaannya maka masyarakat sekitar yang awalnya tidak mempunyai pekerjaan dapat menjadi tukang parkir maupun pedagang dan penjual jasa di lokasi tersebut.
-          Penyimpangan social : Misalnya di Embung Tambak Boyo yang dijadikan tempat berpacaran dan ‘mojok’ para muda – mudi yang tidak bertanggung jawab dan melanggar norma kesopanan. Kasus yang memprihatinkan terjadi pada 3 April 2012 ketika seorang pemuda menolong pacarnya yang mencoba bunuh diri dengan menyeburkan diri kedalam kolam , sayangnya nyawa pemuda itu tidak tertolong.
-          Perubahan social : Terjadi pada pedagang hewan di Pasar Pasthy yang telah pindah dari Ngasem karena jika dibandingkan dengan Ngasem, lokasi Pasthy tidak strategis sehingga pengujung tidak selalu ramai seperti di Ngasem yang berdampak pada penurunan penghasilan mereka.
-          Interaksi social : Terjadi di Malioboro antara pedagang dan wisatawan ketika berbelanja, terlebih para wisatawan asing yang berbeda budaya dan bahasa sehingga ketika transaksi jua-beli mereka berinteraksi satu sama lain.

3)                  Peranan obyek wisata dalam bidang social yaitu meningkatkan rasa social ketika dihadapkan pada situasi obyek yang ramai akan hiruk pikuk kegiatan maka naluri social akan timbul untuk ikut serta bersosialisasi. Misalnya ketika berwisata ke Bali , saya merasa penasaran akan adat mereka yang menaruh sesaji di depan pintu ,maka dengan bertanya dan mengakrabkan diri dengan penduduk setempat akan terjalin sosialisasi dan silaturahmi yang baik sehingga memperluas wawasan dan pergaulan dan menambah social network.
Dampak social budaya yang ditimbulkan adalah cenderung dri dampak datangnya para wisatawan yang berasal dari beragam budaya yang kemudian mempengaruhi masyarakat local yang kemudian akan menimbulkan suatu perubahan social budaya.
Peranan obyek wisata dalam bidang budaya yaitu melestarikan budaya sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas hingga internasional sehingga tidak nilai-nilai luhur bangsa tidak hilang oleh perkembangan zaman. Selain itu obyek wisata budaya juga mendatangkan pendapatan bagi masyarakat pengelola sekitar sehingga meningkatkan taraf hidup dan lebih mengangkat potensi daerah tersebut
Masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi akan membuka kemungkinan menyelesaikan kompleksitas persoalan dengan lebih mudah. Dengan saling percaya, toleransi, dan kerjasama mereka dapat membangun jaringan baik di dalam kelompok masyarakatnya maupun dengan kelompok masyarakat lainnya. lahirnya masyarakat peduli pada berbagai aspek dan dimensi aktifitas kehidupan, masyarakat yang saling memberi perhatian dan saling percaya. Situasi yang mendorong kehidupan bermasyarakat yang damai, bersahabat, dan tenteram
Peranan obyek wisata dalam bidang ekonomi yaitu akan menmbulkan pemasukan devisa bagi Negara juga pemasukan bagi pelaku bisnis wisata, serta munculnya lapangan pekerjaan bagi warga. Dengan adanya pariwisata pasti juga akan ada pembangunan pembangunan di berbagai bidang baik sarana dan prasarana.

4)      Modal social masyarakat Indonesia dalam peningkatan sector pariwisata :
Modal sosial adalah kemampuan yang timbul dari adanya keper-cayaan (trust) dalam sebuah komunitas. Rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma dan kepercayaan social yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama. Modal sosial diyakini sebagai salah satu komponen utama dalam menggerakkan kebersamaan, mobilitas ide, saling kepercayaan dan saling menguntungkan untuk mencapai kemajuan bersama.
Begitu pula dengan sector pariwisata, dalam segi peningkatan sumber daya wisata pun diperlukan modal social yang baik antara unsure-unsur penggerak sector wisata. Misalnya pada  wisata belanja di Malioboro, para pedagang bekerjasama dengan pemasok / produsen dagangannya dengan modal kepercayaan dan profesionalitas sehingga arus transaksi yang berjalan baik tersebut mempengaruhi kelancaran dalam berdagang yang bermuara pada peningkatan sector wisata belanja di Malioboro

5)             Partisipasi  masyarakat dalam kearifan local untuk meningkatkan sector pariwisata yaitu dengan mendukung sector pariwisata tersebut dengan ikut berkontribusi dalaam pembangunan dan perbaikan destinasi wisata daerahnya sendiri. Dengan menggali potensi daerah yang memiliki cirri khas dan daya tarik kemudian dikembangkan dengan menggabungkan  dan mengangkat nilai-nilai kearifan local agar lebih dikenal seluruh masyarakat sembari mendatangkan rejeki melalui retribusi.

1 comment:

  1. makasih infonya :)
    bermanfaat untuk tugas kuliah.
    kunjungi juga blog baru saya http://sinura7.blogspot.com/

    ReplyDelete

Feel Free to comment... Sertakan Identitas kamu yah ^.^