Friday 6 June 2014

Karir Wanita dalam Sektor Bisnis Di Era Globalisasi

  1. Karier Perempuan
Feminis eksistensialisme sebagaimana dijelaskan oleh Beauvoir,mengatakan bahwa betapapun kerasnya dan melelahkannya pekerjaan perempuan, pekerjaan masih memberikan kemungkinan bagi perempuan yang jika tidak dilakukan perempuan akan menjadi kehilangan kesempatan itu sama sekali.(Sihite,2007). Dengan bekerja diluar rumah bersama dengan laki-laki, perempuan dapat merebut kembali transendensinya. Perempuan akan secara konkret menegaskan statusnya sebagai subyek dan sebagai seorang yang secara aktif menentukan arah nasibnya. Beauvior menjelaskan bahwa Ada beberapa hal yang melatar belakangi mengapa seorang perempuan bekerja :
a) karena faktor ekonomi
b) karena orangtua telah memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menuntut ilmu, sehingga ia memiliki suatu keahlian yang memungkinkan bagi yang bersangkutan untuk mencari nafkah sendiri.
c). karena secara sadar ingin meniti karir.
Salah satu kunci bagi pembebasan perempuan adalah kekuatan ekonomi
Memaknai uraian feminis eksistensialis, bekerja merupakan landasan fundamental bagi perempuan untuk mengukuhkan pengakuan akan kemandirian,ketidaktergantungan menuju kesetaraan dan penegasan status perempuan sebagai subyek dan bukan sebagai obyek. Meskipun kenyataan menunjukkan bahwa sebagian lapangan pekerjaan yang ditekuni perempuan masih belum terbebas dari diskriminasi, feminisme pekerjaan dan kendala kultural, perempuan secara konsisten telah membuktikan bahwa keberadaan mereka di ranah publik masih tetap eksis dan dibutuhkan.
Leacock menuturkan bahwa perempuan dalam setiap masyarakat memberi sumbangan ekonomi yang subtansial. Status perempuan tergantung bukan pada peran mereka sebagai Ibu maupun pembatasan mereka pada lingkup domestik melainkan pada apakah mereka menguasai a) akses pada sumber-sumber alam b)kondisi dari kerja mereka c) distribusi dari hasil kereja mereka (Moore,1988 hlm 31-32 dalam Sihite 2007)
Sementara itu. kekuatan hukum yang memayungi hak dan akses perempuan atas pekerjaan tercantum dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ,Pasal 49 yang berbunyi sebagai berikut :
“Perempuan berhak memilih,dipilih,diangkat dalam pekerjaan, jabatan dan profesi sesuai dengan peryaratan dan peraturan perundang-undangan. Berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan/profesinya terhadap hal-hal yang mengancam keslamatan/kesehatan berkenaan dengan fungsi reproduksinya. Hak khusus yang melekat pada diri perempuan dikarenakan fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum”.

C. Perempuan Dalam Manajemen
Titik temu antara keluarga dan organisasi bisnis adalah “unsur manajemen” yang tersirat,dalam konteks peran perempuan didalam mengelola keluarga dan meniti karir di sebuah organisasi bisnis.
Menurut hasil penelitian Asian Institue of Management di Indonesia tahun 1985-1987, (dalam Sihite 200&) mengatakan bahwa meskipun lingkungan keluarga Indonesia tetap mendidik anak perempuan mereka namun mereka tidak menghalanginya untuk menjadi perempuan karir yang berhasil. Menurut hasil penelitian, menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
  1. berpendidikan formal tingkat pendidikan universitas
  2. menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa kedua
  3. menilai keberhasilan mereka capai dengan kerja keras, keuletan dan ketetapan hati.
  4. Bekerja karena adanya kepuasan dalam mencapai sesuatu dan bekerja karena dorongan untuk penghasilan sendiri
  5. Berpendapat bahwa jaringan kerja penting, artinya relasi /kontak didapatkan melalui hubungan pribadi ,profesi atau keluarga dianggap penting sekali dan lebih mudah karena peran ganda mereka sebagai istri,ibu,wanita karir ataupun dalam masyarakat yang bersifat kegiatan-kegiatan sosial.

D .Manajer Wanita Dalam Menghadapi Isu Globalisasi
Riset yang dilakukan Accenture terkait momentum Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2014 (SWA 08 hal 26) menyebutkan bahwa wanita lebih memilih pekerjaan yang dapat memberinya keseimbangan antara bekerja dan kehidupan pribadi dibanding sekedar gaji yang besar. Disebutkan pula, lebih dari 80% wanita mengatakan bahwa memiliki waktu kerja yang fleksibel itu sangat penting , dan 85%-nya bahkan mengatakan ,waktu kerja yang fleksibel akan mengurangi tingkat stress. Selain itu,Boston Consulting Group pada Agustus 2012 mempublikasikan bahwa terlihat adanya hubungan antara keragaman dan keberhasilan perusahaan dan 85% mengatakan bahwa keragaman gender sebagai prioritas utama dibanding keragaman lainnya (SWA 08,hal 27)
Pada abad 21 ini dapat dikatakan awal dari ekonomi dan bisnis era global. Globalisasi bergerak secara cepat. Hal tersebut sangat mungkin karena cepatnya pertumbuhan teknologi informasi dan kemajuan transportasi. Globalisasi merebak di seluruh negri di dunia termasuk di Indonesia. Akibatnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mengembangkan perspektif global untuk mengelola bisnis karena era globalisasi dikatakan sebagai revolusi manajemen.
Sehubungan dengan kepemimpinan, beberapa peneliti menyatakan pendapatnya bahwa kemampuan yang dimiliki perempuan akan lebih efektif ketika memimpin organisasi dibandingkan dengan manajer pria. Berdasarkan penelitian, perempuan mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap pembangunan konsensus dan pandai dalam mengembangkan hubungan interpersonal. Manajer perempuan lebih menggunakan gaya kepemimpinan partisipatif. Pemimpin wanita dalam berbagai konteks telah mengalami transformasi. Bagaimanapun juga, jika dikaitkan dengan efektifitas kerja , faktor gender tidak terlalu penting. Artinya, dalam performa kerja tidak terlihat adanya perbedaan antara manajer perempuan maupun laki-laki.
Kesuksesan dalam mengelola perusahaan dalam kompetisi bisnis global tergantung pada kepribadian, pengetahuan, keahlian dan perilaku manajer. Perempuan mempunyai kelebihan dalam hal sosialiasi. Manajer-manajer perempuan memimpin dengan lebih menekankan pada hubungan dan gaya empati daripada laki-laki. Pola sosialiasi manajer perempuan membuat karyawan merasa nyaman dengan mendukung pola partisipasi serta fasilitas perusahaan, adanya saling penguatan antar karyawan, dan pemberdayaan potensi diri dalam organisasi perusahaan.
E. Beberapa Kelebihan Sebagai Manajer Perempuan
Penelitian yang dilakukan oleh Suprianingsih dan Tjahjono (2007, dalam Woman In Public Sector :558) menunjukkan bahwa manajer perempuan di Indonesia secara umum mempunyai nilai-nilai etika dalam menjalankan bisnisnya. Manajer perempuan Indonesia mengembangkan strategi-straegi secara rinci dan mereka juga memiliki keahlian komunikasi yang bagus dalam seluruh lini organisasi perusahaan. Mereka dapat menyampaikan ide secara efektif dan mengelola hubungan yang baik dengan para pelanggan. Disamping itu, manajer perempuan Indonesia juga sangat peduli pada tanggungjawab sosial dalam komunitas di dalam dan diluar organisasi perusahaan. Beberapa hal diatas merupakan kelebihan bagi manajer wanita Indonesia.
Sebagai wanita yang bekerja di sektor bisnis (public) awal karir manajer wanita dimulai dengan bekal pendidikan yang baik. Selain itu dibutuhkan passion dan kecintaan terhadap pekerjaan yang digeluti sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai secara optimal. Sebagai seorang pengelola dalam perusahaan, budaya kerja di perusahaan dalam era globalisasi memberikan kesempatan setiap pegawainya menjadi seorang pemimpin di setiap lini kerja, hal ini disebut oleh Durkheim sebagai spesifikasi pembagian kerja. Dalam hal ini pembuatan keputusan melibatkan seluruh karyawan Satu hal yang lebih pentiing adalah kemampuan-kemampuan misalnya bagaimana untuk memimpin dan cara yang digunakan untuk menyeselesaikan pekerjaan. Survey yang diperoleh majalah SWA pada 2005 & 2006 (2008 dalam Woman In Public Sector:558) kepada para karyawan menunjukan bahwa wanita mendapat peran penting dalam bisnis termasuk jika mereka dipimpin oleh manajer wanita. Penelitian tersebut mengemukakan beberapa karakter manajer wanita di indonesia, antara lain :
-kemampuan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan klien
-kemampuan menciptakan efisiensi
-kemampuan dalam intuisi
-melibatkan fisik, mental dan emosi
-kemampuan komunikasi
-kemampuan untuk menangkap kesempatan
-kemampuan untuk menyampaikan intensi dan maksud secara baik
-keinginan untuk mendengarkan
-mempunyai penampilan menarik
-rinci
-menggunakan perasaan dalam seluruh kegiatan
-simpati
-kemampuan multitasking
Sedangkan perbedaan antara manajer laki-laki dan perempuan di Indonesia, antara lain :
-wanita lebih rinci terhadap hal-hal kecil
-wanita lebih sensitif
-wanita dapat melakukan mutitasking
-wanita dan laki-laki sama yang paling penting adalah keahliaan
-wanita lebih baik dalam pembimbingan
-wanita lebih pandai dalam pekerjaan
-wanita lebih ramah dan sensitif
-wanita lebih bijak
-wanita lebih mengerti dan berpikiran terbuka
Manajer wanita mempunyai karakteristik berbeda dibandingkan manajer laki-laki. Manajer wanita lebih rinci, berpenampilan menarik,memiliki intuisi, memiliki kemampuan berperan ganda, kemampuan komunikasi, keinginan mendengarkan, mampu menangkap peluang bisnis dan simpati. Hal penting lainnya adalah wanita dapat membuat efisiensi kerja. Kelemahannya wanita menggunakan perasaan dalam segala aktifitas.

F.Hambatan dan Tantangan Manajer Wanita
Walaupun ada beberapa keuntungan potensial dari fungsi wanita di sektor bisnis global, jumlah dari wanita dalam jabatan perusahaan dapat dikatakan masih rendah. Dalam organisasi perusahaan Indonesia, laki-laki menganggap wanita sebagai “kelas kedua” dan seperti orang lain diluar kepentingan bisnis, bukan menjadi sosok dominan yang utama dalam kebijakan perusahaan. Anggapan tersebut mensyaratakan bahwasanya wanita harus mengembangkan pola penyesuaian diri lebih tinggi dalam perusahaan dengan menunjukkan kinerja yang profesional. Disamping itu, masyarakat masih berangaapan bahwa manajer wanita tidak memberikan perhatian yang lebih kepada keluarga, yaitu kepada anak-anaknya dan suami. Masyarakat masih menganggap bahwa para perempuan tidak harus mengejar karir yang tinggi. Dari sisi biologis, wanita dibawah 40 tahun masih disibukkan dengan maternity seperti mengandung, melahirkan dan merawat anak. Keadaan tersebut dapat menjadi hambatan bagi karirnya. Permasalahan lainnya bagi wanita Indonesia adalah status pernikahan. Wanita merasa tidak nyaman jika sampai pada usia tertentu belum melaksanakan pernikahan.
Disamping hambatan secara pribadi, manajer- manajer perempuan juga menghadapi tantangan-tantangan yang akan menjadi kompleks dalam sektor bisnis global. Dalam bisnis global, perubahan dapat terjadi secara cepat. Banyak perubahan-perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya
Disatu sisi mereka dituntut untuk mengembangkan identitas pribadi dan menjadi bagian dari total sistem dengan kebudayaan, politik, ekonomi dan nilai-nilai sosial yang ada. Kadang-kadang perempuan karir dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan lingkungan, kadang-kadang mereka harus menciptakan sendiri kesempatan itu. Namun segala hambatan dapat merupakan tantangan yang bisa meningkatkan motivasi agar lebih berhasil dalam puncak karir.


BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Wanita mempunyai kesempatan untuk memilih bermacam-macam arah dalam pekerjaan. Segala karir terbuka bagi wanita selain menjadi isteri,ibu,ibu rumah tangga atau gabungan diantara ketiga alternatif terebut.
Catatan mengenai prestasi karir wanita dalam mencapai puncak pimpinan organisasi perusahaan menunjukkan bahwa kiatnya terutama adalah :
  1. Membuktikan diri bahwa mampu memenuhi persyaratan yang digariskan untuk menjadi pemimpin
  2. Bersikap asertif dan profesional
  3. Berfikir strategis dan bekerja keras untuk mencapai tujuan
Untuk mereduksi perlakuan yang tidak berkeadilan gender dalam pekerjaan, pemberdayaan terhadap perempuan perlu ditingkatkan baik dari segi ketranpilan ,pendidikan dan penguatan ketrampilan.
Keberhasilan dan kesuksesaan seorang manajer perempuan dalam organisasi bisnis tidak didapat dengan mudah melainkan dengan kerja keras dan tantangan untuk menjalankan peran ganda sebagai perempuan karir,istri,ibu disamping kegiatan sosial masyarakat.



SARAN
Banyak hal yang mesti dibenahi perusahaan agar menjadi woman-friendly atau kadang disebut juga female friendly company. Hal tersebut membutuhkan kesadaran dan wawasan gender agar dapat mendukung karir wanita menuju puncak kesuksesaan.
Kedepannya wanita Indonesia bisa menjadi para pemimpin bisnis sesuai bidang yang digeluti dan lebih banyak yang berkontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia.














DAFTAR PUSTAKA

Fakih,Mansour. 2012. Analisis Gender. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hanum,Farida. 2007. Diktat Sosiologi Gender. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sastriyani, Siti Hartanti. 2008. “Woman In Public Sector “ Pusat Studi Wanita UGM.Yogyakarta : Tiara Wacana
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Burhan, Bungin. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.k
Majalah SWA 08/ XXX/ 10-23 April 2014. Tema “ Bagaimana Melapangkan Lebih Banyak Tahta Untuk Wanita”. Halaman 23-86
Gamman.Lorraine. 2010. Tatapan Perempuan : Perempuan Sebagai Penonton Budaya Populer. (diterjemahkan Bethari Anisa Ismayasari) Yogyakarta : Jalasutera
Nugroho,Titus. 2012. Relasi Perempuan dan Laki-Laki : Sebuah Perpektif : Impulse Yogyakarta.
Tan,Mely G. 1991. Perempuan Indonesia “Pemimpin Masa Depan?”. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Sastriyani,Siti H. 2007. Metode Pengumpulan Data “Penerapannya dalam Penelitian Gender & Sastra”. Yogyakarta : Bigrafi Publishing.
Nancy Van Vuuren. 1991. Wanita & Karier “Bagaimana Mengenal & Mengatur Karya”. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sajogyo,Pudjiati. 1984. Peranan Wanita dalam Perkembangan Ekonomi. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.
Sihite,Romany..2007.Perempuan,Kesetaraan,Keadilan”Suatu Tinjauan Berwawasan Gender”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Setyawan,Joe.1993. Kiat Wanita Mandiri. Jakarta : PT Pustaka Binaman Presindo
Ridzal,Fauzie. 1993. Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Yogyakarta : Tiara Wacana.
MPB Manus,dkk. 1993. Peranan Wanita Pada Masa Pembangunan. Jakarta : CV Manggala Bakti.
Jane C Ollenburger,Hellen A Moore. 1996. Sosiologi Wanita.(diterjemahkan oleh Budi Sucahyono dan Yan Sumaryan) Jakarta : PT Rineka Cipta./












LAMPIRAN
100 Wanita Pilihan SWA 08 I XXX I 10-23 April 2014
  1. Amelia Bharata : Direktur Enseval Putra Megatrading Tbk
  2. Amelia Tjandra : Direktur Pemasaram PT. Astra Daihatsu Motor
  3. Atiek Nur Wahyuni : Presiden Direktur Trans TV dan Trans7
  4. Bernadette Ruth Irawati Setiday : Presdir PT Kalbe Farma Tbk
  5. Carmelita Hartoto : CEO Group Andhika Lines
  6. Christine Setyabudhi : Predir PT Asuransi Cigna
  7. Debora H.Sadrach : Direktur Produk Home & Personal Care PT Unilever
  8. Desideria Utomo : Presdir Kobe & Lina Food
  9. Dewi Muliaty : Presdir PT. Prodia Widyahusada
  10. Dhalia Mansor Ariotedjo : Direktur Bank BCA
  11. Dian Siswarini : Direktur Technology,Content & New Business PT XL Axiata Tbk
  12. Diana Santosa : Direktur Pengelolaan Danar Hadi
  13. Endang Rachmawati : Country Manager Avaya (PT Sierra Communication Indonesia)
  14. Erida Gunawan : CFO PT Triputra Agro Persada
  15. Etty Sunarti Nuay : CEO EASCO Petroleum dan EASCO East Sepanjang
  16. Evalina Setiawan : Direktur Pengembangan Pemasaran Korporat Agung Sedayu Group
  17. Fenny Djoko Susanto : Presdir PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart)
  18. Fransisca Nelwan Mok : Managing Director of Corporate Banking Bank Mandiri
  19. Frila Berlini Yaman : COO Medco Energi International
  20. Helena Abidin : Directur Marketing PT BMW Indonesia
  21. Imelda Adhisaputra : Director of Environmental Social & Governance (ESG) at Saratoga Capital.
  22. Evy Soenarjo : Presdir Global Teleshop
  23. Itje Indrawati : CEO PT Budi Mulia Prima Reality (Brasali Group)
  24. Jacqueline Michelle Sampoerna : CEO Putra Sampoerna Foundation
  25. Janti Komadjaja : Presdir Total Bangun Persada
  26. Justarina Naiborhu : Direktur Utama PT Toba Bara Sejahtera Tbk
  27. Karen Agustiawan : Direktur Utama PT Pertamina Persero
  28. Lenny Sugihat : Direktur Pengendalian Risiko Kredit Bank BRI
  29. Lilia Setiprawarti Sukotjo : Direktur Pemasaran PT Alam Sutra Realty
  30. Loeki Sundjaja Putera : Presdir PT Barito Pasifik
  31. Lynn Ramli : Presdir PT Adira Kredit
  32. Megawaty Khie : CEO SAP
  33. Michellina Laksmi Triwardhany : Direktur Consumer Banking Bank Danamon Indonesia
  34. Nana Wirahadikusumah : Country Manager Software Group IBM Indonesia
  35. Mulia Dewi Karnadi : Country Head – Infrastructure Solutions and Service Fujitsu Indonesia
  36. Najwa Shihab : Wapimred Metro TV
  37. Neneng Goenadi : Country Managing Director Accenture Indonesia
  38. Nerfita Primasari : Sr.Vice President & Sr. Generalist ,HR Institusional Clien Group Citibank
  39. Nining W Permana : Managing Director PT Tupperware Indonesia
  40. Noni S.S Purnomo : Vice President BlueBird Group
  41. Novi Imelly : Director Marketing and Business Development PT Cowell Development Tbk
  42. Novita S. Djani : Director Client Sales Management Head Citi Transaction dan Chairwoman IWC
  43. Parwati Surjaudaja : Presdir PT Bank OCBC NISP Tbk
  44. Putri K Wardhani : Presdir Mustika Ratu Tbk
  45. Rina Ciputra : Direktur PT Ciputra Residence
  46. Sri Mulyani : Direktur Pelaksana Bank Dunia
  47. Svida Alisjahbana : CEO Group Femina
  48. Shinta Widjaja Kamdani : Managing Director Sintesa Group
  49. Vera Eve Lim : Direktur dan CFO Bank Danamon Indonesia
  50. Veronica Lukito : CEO Ancora International
  51. Viven G Setiabudi : CEO Lippo Malls Indonesia Retail Trust
  52. Wendy Yap : Presdir dan CEO PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
  53. Anne Patricia Sutanto : Wakil Presdir PT Pan Btothers Tbk
  54. Wulan Tilaar : CEO Martha Tilaar Group
  55. Wiwiek D Santosa : Presdir PT Marga Mandalasakti
  56. Anne Avantie : Desainer Anne Avantie Butik
  57. Ardista Dwisari : President and Creative Director Ardistia Design Works Inc,New York
  58. Aryani Sudharmono : Pemilikn Senopati Skin Care
  59. Benarty Suhali : Owner dan Direktur Eksekutive (X,S,M,L)
  60. Chyristina Theosa : Pemilik Mimsy
  61. Delia Murwihartini : Pemilik The ak, The Read's & Dowa Bag
  62. Delia Van Rueti : Pemilik perhiasan Delia Von Rueti
  63. Desak Nyoman Suarti : Pemilik PT. Suarti
  64. Dina Carol : CEO Elite Group
  65. Donda Lucia Yuniar Hutagalung : Pemilik PT Anugrah Wening Caranadwaya (Pembuat baju anti peluru dan tahan api)
  66. Erlina : Pemilik Mama & Leon
  67. Fatimah : Pemilik Kari Umbi
  68. Fifi P Jubilea : Pendiri Jakarta Islamic School
  69. Fransisca Tjong : Pemilik Pancious Group
  70. Imelda Sundoro : Pemilik Sun Motor Group
  71. Irna Mutiara : Pemilik Trimoda Uptodate
  72. Josephine Werratie Komara (Obin) : Pemilik Bin House Indonesian Creation,PT Binkomara Huma
  73. Ita Yuliati : Pemilik Alita Group
  74. Lily Atmodirdjo : Pemilik Kembang Goela
  75. Lisa Mihardja : Pemilik Batik Alleira
  76. Mariana Sutandi : Pemilik Batik Parang Kencana
  77. Melli Darsa : Pendiri lawfirm Melli Darsa and Co
  78. Jureke Widjaja Kusuma : Pemilik AKU Food Indonesia
  79. Michelle E.Surjaputra : Pemilik Bonchon Indonesia (PT Michellindo Food International)
  80. Nancy Go : Pemilik Bagteria Bag
  81. Nurhayati Subakat : Pendiri kosmetik Wardah ( PT Pusaka Tradisi Ibu)
  82. Nurwita Sari Damayanti : Pemilik Begawan Solo Coffe
  83. Prita Kemal Gani : Pendiri dan Pemilik The London School of Public Relation (LSPR)
  84. Rifa Ariani : Owner & CEO Sekolah Global Mandiri
  85. Sheila Tiwan : CEO dan Founder Carsurin
  86. Susi Pudjiastuti : Pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation
  87. Suzy Hutomo : CEO The Body Shop Indonesia
  88. Tresiaty Pohe : Founder of Lask and Anti Aging Clinic (Pelopor metode perawatan lasik di Indonesia)
  89. Tri Mumpuni : Pendiri Institute Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Pelopor Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)
  90. Desy Trisnawati : Chef
  91. Farah Quinn : Selebriti Chef
  92. Irene Kharisma Sukandar : Pecatur (Grand Master Internasional Wanita)
  93. Lilyana Natsir : Pebulutangkis
  94. Dian Pelangi : Desainer DP
  95. Merry Riana : MRO (Merry Riana Organization)
  96. Mira Lesmana : Producer dan Sutradara
  97. Tri Rismaharini : Walikota Surabaya
  98. Laksamana Christina M Rantetana : Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi
  99. Sylviana Murni : Deputi Gubernur Jakarta Bidang Budaya & Pariwisata
  100. Armida Salsiah Alisjahbana : Mentri Negara Perencana Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas)




No comments:

Post a Comment

Feel Free to comment... Sertakan Identitas kamu yah ^.^