Tuesday 29 April 2014

Berawal Dari Hobby,Sukses Mengembangkan Bisnis Multimedia

source

Kuliah sambil bekerja, bukan saja memberikan tambahan uang saku dan pengalaman. Pilihan yang diambil pemuda bernama lengkap Edi Nur Cahyaningtyas semasa kuliahnya telah membawanya sukses mengelola bisnis jasa multimedia dengan brand Evio Multimedia.



“Ceritanya panjang. Semuanya berawal saat saya masih kuliah semester 2. Saat itu pemilik sebuah bimbingan belajar yang cukup besar di Jogja menawari saya untuk menjadi desainer grafis freelance, kebetulan saya dulu siswa di sana dan pemilik bimbel nya tahu kalau saya suka desain grafis. Tawaran itu saya terima, saya dipercaya untuk mendesain barang-barang cetakan seperti brosur, modul, kalender, dan lain-lain. Kemudian saya juga diperbantukan di bagian IT & marketing. Tugas saya menyiapkan materi presentasi untuk promosi dan menyiapkan alat-alat untuk presentasi,” jelas alumni Teknik Elektro UGM ini.

Berawal dari sana, Edi kemudian mengenal dunia multimedia. “Untuk presentasi kan butuh alat display, waktu itu proyektor masih sangat mahal, jadi kemana-mana kita bawa TV besar. Satu mobil hanya muat 2 TV. Kalau ada acara promosi, kita keliling-keliling bikin acara seminar sampai seluruh jawa tengah,” kenangnya.

Dari pengalaman mengadakan event promosi rutin dan relasi dengan sponsor, seorang rekannya di bimbel kemudian mempunyai ide untuk mendirikan Event Organizer (EO). Edi kemudian dipercaya untuk menangani bagian teknis dan operasional. “Semuanya saya tangani, mulai dari desain bosur, mini stage, sampai urusan sound system & multimedia. Karena saya juga belum tahu banyak hal-hal yang sifatnya teknis, saya banyak belajar dari supplier waktu mereka bekerja di venue,” tambah pemuda asli Jogja ini.

Seiring berjalannya waktu, EO dimana Edi bekerja berkembang semakin besar. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari bimbingan belajar dan fokus di EO. “Saya mesti pintar membagi waktu antara kuliah dan kerjaan di EO. Kerjaan saya tambah banyak, saya dipercaya untuk order ke supplier, salah satunya supplier multimedia. Waktu itu supplier multimedia seperti video shooting & rental proyektor untuk event belum banyak, bisa dihitung dengan jari, dan menurut saya kerja mereka belum profesional. Kemudian saya mempunyai ide untuk menjadi supplier multimedia dan menawari pemilik EO untuk menjadi suppliernya, dan dia sangat mensupport saya,” tutur Edi. 

“Tepatnya tahun 2003, ketika saya mengajukan proposal pertama ke EO tempat saya bekerja. Saat itulah nama Evio Multimedia muncul. Semuanya masih saya kerjakan sendiri, mulai desain, pembuatan materi, sampai eksekusi di lapangan. Saya belum punya alat apapun, kamera saya pinjam handycam punya kakak saya. Alat-alat yang lain saya masih sewa kesana kemari. Jadi kalau mau event saya bisa keliling Jogja dulu untuk pinjam alat. Saya kemudian berpikir untuk membeli alat-alat multimedia sendiri. Semua pendapatan event saya tabung untuk beli alat-alat dari yang harganya terjangkau,” kata Edi.


Usaha yang dikelola Edi semakin berkembang. Omset usahanya terus meningkat. Tetapi bukannya tanpa halangan, tahun 2007 usahanya sempat mengalami kendala. “Banyak klien yang pembayarannya nggak lancar. Waktu itu semua job saya terima, meskipun pakai surat perjanjian kerjasama tapi banyak klien yang bayarnya telat bahkan banyak yang macet, akhirnya cash flow minus dan operasional nggak bisa jalan. Usaha ini sempat saya off kan beberapa waktu,” ujarnya. 

Pengalaman yang dialaminya membuatnya semakin berhati-hati. “Saya kemudian evaluasi lagi usaha saya. Saya mulai lagi pelan-pelan. Manajemennya saya benahi, saya juga merubah strategi pemasaran. Tahun 2007 atas saran seorang teman saya juga mendaftarkan merk Evio. Jadi kalau ada Evio yang lain itu pastinya merk nya tidak terdaftar, “ jelasnya sambil tersenyum.

Langkahnya membenahi manajemen dan merubah strategi pemasaran ternyata memberikan hasil yang memuaskan. Usaha yang dijalankan Edi semakin berkembang. Layanannya juga semakin luas. Selain melayani dokumentasi video, Evio Multimedia juga menyewakan alat-alat multimedia yang semakin lengkap. Mulai dari proyektor berbagai tipe, screen, TV plasma, LED screen, notebook, PC, berbagai macam kamera video, dan aksesoris multimedia lainnya. Event yang ditangani juga semakin banyak. Mulai acara seminar, presentasi, workshop, gathering, product launching, live show, dan juga produksi TVC. Tidak hanya melayani klien di di pulau Jawa, jasa layanannya juga merambah hampir ke seluruh kota besar di Indonesia. “Kalau dapat job tour atau roadshow, kita bisa keliling Indonesia. Kemarin ada tour konser 30 kota, lalu ada juga roadshow produk homeware 20 kota. Jadi kita tergantung dari order klien, yang pasti kita siap melayani seluruh Indonesia,” ujarnya. 

Bagi Edi, profit dari usahanya bukanlah merupakan motivasi utama. “Motivasi saya adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang melalui usaha yang saya jalankan. Profit itu akan mengikuti. Di Evio, kami selalu menempatkan diri sebagai bagian dari klien, bukan sekedar supplier yang berjualan jasa. Kami selalu berusaha untuk memberikan solusi bagi kebutuhan klien,” tuturnya.

Sampai saat ini di usianya yang ke 11 tahun, Evio Multimedia sudah menangani ribuan event, baik skala kecil maupun besar, level nasional maupun internasional. Sejak tahun 2012, Evio Multimedia juga mendirikan divisi training. “Kami membuka training multimedia gratis. Motivasinya adalah keinginan untuk berbagi. Saya merasa beruntung dulu punya kesempatan untuk kuliah sambil bekerja. Saya juga ingin memberikan kesempatan yang sama pada anak-anak muda sekarang. Dengan membuka training ini kami ingin berbagi skills multimedia bagi siapa saja yang ingin belajar. Harapannya skills yang didapat bisa bermanfaat dan dikembangkan,” jelas Edi. 


Sumber : wawancara dengan owner Evio Multimedia
Edi Nur Cahyaningtyas
Jalan Palagan Tentara Pelajar Sedan No 22 Yogyakarta

No comments:

Post a Comment

Feel Free to comment... Sertakan Identitas kamu yah ^.^